Senin, 18 September 2017

HUKUM MEMAJANG KALIGRAFI ALLAH DAN MUHAMMAD SECARA SEJAJAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan tentang Hukujm Memajang Kaligrafi Allahdan Muhammad dalam bentuk sejajar. Kita lihat di sebagian masjid di arah kiblat biasa dipajang kaligrafi Allah dan Muhammad secara sejajar. Padahal tidak ada kesejajaran kedudukan secara realita antara Allah dan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun demikianlah sebagian kita tidak memahami hal ini hingga barangkali menyangka bahwa itu adalah suatu bentuk pengagungan pada Allah dan Rasul-Nya.

Keterangan yang amat baik pernah disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah saat membahas salah satu hadits dalam kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah. Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata sebagai berikut.
Tidak sepantasnya seseorang shalat menghadapkan pandangan pada sesuatu yang dapat melalaikannya. Karena dalam hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada ‘Aisyah ketika melihat hordennya yang bergambar,

أَمِيطِى عَنَّا قِرَامَكِ هَذَا

Jauhkan dariku hordenmu itu (karena terus melalaikan dari shalatku).“[1] 

Para ulama rahimahumullah melarang pula memberikan hiasan-hiasan di arah kiblat masjid karena masalahnya sama, yaitu dapat membuat tidak konsen saat shalat. Apa yang dikatakan oleh para ulama tersebut memang benar, ini tanpa kita memandang apa yang tertulis di tembok pada arah kiblat. Jika yang tertulis mengandung kemungkaran, maka lebih bertambah lagi kekeliruannya.

Contoh yang biasa dipajang di beberapa masjid adalah tulisan Allah dan Muhammad. Tulisan Allah berada di bagian kanan mihrab, sedangkan tulisan Muhammad berada sejajar di sebelah kirinya. Ini tanpa ragu adalah suatu kesalahan. Kekeliruannya adalah ketika tulisan tersebut dibuat setara. Sehingga dinilai bahwa Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam adalah tandingan bagi Allah.

Coba perhatikan, ketika seseorang menyejajarkan Allah dengan Muhammad dengan berkata pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Masya Allah wa syi’ta (artinya: atas kehendak Allah dan kehendakmu), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengoreksi ucapannya, “Apakah engkau ingin menjadikanku sebagai tandingan bagi Allah? Cukuplah engkau ucapkan, “Masya Allahu wahdah (artinya: atas kehendak Allah saja).“[2] Orang yang berkata seperti itu adalah orang yang tidak mengetahui kedudukan Allah dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kita pun jika melihat tulisan seperti itu, maka ada perasaan bahwa Allah dan Rasul-Nya berada dalam satu kedudukan. Itulah kemungkarannya.

Demikian disampaikan oleh seorang faqih, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, semoga Allah merahmati beliau.

Moga bermanfaat bagi para pembaca blog Rizky Siregar sekalian. Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Referensi: 
Fathu Dzil Jalali wal Ikrom bi Syarh Bulughil Maram, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin, cetakan pertama, tahun 1426 H, 2: 501-502.
 —
Disusun di pagi hari penuh berkah, 24 Jumadats Tsaniyyah 1435 H di Panggang, Gunungkidul
Artikel rizkyandarpuntarasiregar.blogspot.com
 —
[1] HR. Bukhari no. 374. [2] Dalam musnad Imam Ahmad disebutkan hadits dari Ibnu ‘Abbas bahwa ada seseorang yang berkata pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Masya Allahu wa syi’ta (artinya: atas kehendak Allah dankehendakmu)” -di mana kata “dan” di sini berarti menyajajarkan antara Allah dan makhluk-, maka kemudian Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padanya, 
أَجَعَلْتَنِى وَاللَّهَ عَدْلاً بَلْ مَا شَاءَ اللَّهُ وَحْدَهُ

Apakah engkau ingin menjadikanku dan Allah itu semisal (sejajar), cukuplah katakan masya Allahu wahdah (artinya: atas kehendak Allah saja).” (HR. Ahmad, 1: 214. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi)

Wassalamualaikum Wr. Wb.



Jumat, 15 September 2017

MY VLOG

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setiap youtuber pasti mempunyai vlog. Salah satunya pada vlog pada channel "Rizky Siregar Youtube Channel" (channel saya). Pada channel youtube saya, saya melakukan vlog yang pertama kali (sehingga hasilnya belom sempurna) vlog yang saya buat adalah vlog "Air Terjun Melati, Wonogiri". Vlog ini saya buat sebagai tugas sekolah, yaitu dokumentasi. Kegiatan ini merupakan kegiatan kepramukaan yang ada di sekolah saya, SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo. Dan.... yah... inilah hasil vlog saya


thanks for watching, Please Like Coment And Subscribe on my channel

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Selasa, 12 September 2017

Contoh background untuk jam sholat digital

Assalamualaikum Wr. Wb

Kali ini kita akan membahas tentang contoh model background jam sholat digital. Background jam sholat ada bermacam-macam, contohnya bakground jam sholat polos, masjidil haram, masjid nabawi, masjidil aqsha, masjid sendiri, dll. Dan inilah beberapa gambar contoh background jam sholat untuk masjid ataupun rumah:

1. Background Jam Sholat Polos (Hitam)

2. Background Jam Sholat Polos (Berwarna)

3. Background Jam Sholat Masjid Al Haram

4. Background Jam Sholat Masjid Nabawi

5. Background Jam Sholat Masjid Sendiri

Semoga Bermanfaat dan bisa tau contoh model jam sholat pas mau buat jam sholat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Contoh Kalimat di Running Text Masjid

Assalamualaikum Wr. Wb.

Di jaman modern ini, biasanya setiap Masjid mulai dipasang jadwal Sholat digital otomatis untuk mengetahui kapan waktu sholat Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya'. Kadang-kadang ada jam sholat yang biasanya memakai running text sebagai sarana informasi ataupun ucapan selamat datang. Bahkan ada suatu masjid yang hanya mempunyai running text tanpa jam sholatnya.

Karena banyak yang memakai running text, pasti ada yang bingung mau diisi kalimat apa ya supaya running textnya bisa menarik perhatian para jamaah. Nah, berikut beberapa contoh kalimat daripada running text khusus untuk masjid atau musholla:
1. Ahlan Wa Sahlan fil Masjid "Ar-Rizky" (contoh nama masjid) atau Selamat Datang di Masjid "Ar-Rizky"
2. Matikan HP Anda ! (Kalau bisa pake gaya)
3. Harap Tenang ketika Khotbah berlangsung
4. Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang orang yang beriman (An-Nisa:103)
5. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari keji dan mungkar (Al-Ankabut:45)
6. Shalat Berjamaah lebih baik daripada shalat sendirian, karena shalat berjamaah mendapatkan pahala sebesar 27 derajat
7. Luruskan dan rapatkan shaf
8. DLL

Demikianlah blog yang dapat saya buat. Semoga bermanfaat... ;)

Wassalamualaikum Wr. Wb.